Waspada! Obat Botak Bikin Impoten Permanen
Bagi kaum pria sebelum menggunakan obat penumbuh rambut dan pencegah kanker prostat hendaknya berhati-hati. Sebuah penelitian menemukan, obat-obat seperti dutasteride(Avodart) dan finasteride (Propecia dan Proscar) dapat menyebabkan disfungsi seksual yang sulit diubah bagi pria.
Dalam sebuah penelitian ditemukan penggunaan dutasteride (Avodart) dan finasteride (Propecia danProscar) dikaitkan dengan disfungsi ereksi, depresi, dan kehilangan libido. Dalam sebagian kecil kasus, gejala itu bertahan bahkan setelah obat dihentikan.
Seperti yang dikutip USAToday, Sabtu (12/3), efek samping yang ditimbulkan obat tersebut bagaikan hukuman seumur hidup bagi kaum pria. “Tidak ada seks, tidak ada hasrat. Berpotensi depresi,” kata pemimpin peneliti Abdulmaged M. Traish, seorang profesor biokimia dan urologi di Boston University School of Medicine.
Menurut Traish, hampir semua orang yang memakai obat-obatan ini mengalami beberapa efek samping. “Tapi, beberapa pengalaman lebih drastis dari yang lain,” tambahnya.
Seperti diketahui, obat-obatan yang diresepkan ini untuk mengobati kondisi urologis umum yang disebutbenign prostatic hyperplasia (BPH) dan kebotakan. Mereka bekerja dengan menghalangi androgen. Dalam kasus BPH, obat tersebut membantu mengurangi pembesaran prostat, membuat lebih mudah buang air kecil.
Tapi ada sisi negatifnya. “Kita perlu androgen untuk ereksi, fungsi libido, dan ejakulasi,” ujar Traish.
“Saya tidak khawatir orang-orang yang berhenti minum obat dan mendapatkan kehidupan mereka kembali, (yang menjadi perhatian saya) tentang orang-orang yang berhenti minum obat tersebut, tetapi mereka tidak mendapatkan kehidupan mereka kembali,” imbuh Traish.
Untuk penelitian, yang diterbitkan dalam edisi Maret Journal of Sexual Medicine, tim Traish mencari literatur medis yang tersedia untuk laporan efek samping seksual yang berhubungan dengan finasteride dan dutasteride. Sekitar 8% pria yang meminum obat tersebut dilaporkan mengalami disfungsi ereksi, dan 4,2% dilaporkan libidonya berkurang, dibandingkan dengan 4% dan 1,8% laki-laki yang masing-masing menerima plasebo.
Berdasarkan catatan peneliti, kurangnya ejakulasi dan volume air mani dan depresi juga dilaporkan dari beberapa orang. Traish mengatakan dokter perlu menginformasikan kepada pasien mereka tentang potensi efek samping.
“Sebagai dokter, Anda memiliki tanggung jawab untuk meminta waktu dan menjelaskan kepada pasien Anda. Mungkin tidak semua orang akan mengalami efek samping ini, tetapi dalam beberapa kasus ini tidak dapat diubah,” katanya.
Dia juga mengatakan, obat alternatif yang tersedia untuk mengobati BPH, termasuk alpha-blocker sepertiFlomax, yang bekerja secara berbeda dalam tubuh. Seringkali ini diberikan dalam kombinasi denganPropecia atau Avodart.
Sementara itu seorang profesor urologi di University of Miami Miller School of Medicine, Dr Bruce R. Kava, setuju bahwa obat-obatan ini menyebabkan beberapa masalah. “Tapi mereka belum dapat meyakinkan saya berdasarkan data ini, karena mereka tidak memiliki data apapun untuk jangka panjang,” kata Kava.
Menurut Kava, kebanyakan urolog membahas potensi efek samping dengan pasien mereka. “Kami tidak selalu membahas konsekuensi jangka panjang yang tidak berubah karena kebanyakan dari kita belum mengetahui adanya masalah jangka panjang dari bat-obatan,” pungkasnya.(MEL)
Tags: " imbuh Traish. Untuk penelitian, " kata Kava. Menurut Kava, " kata pemimpin peneliti Abdulmaged M. Traish, " katanya. Dia juga mengatakan, " pungkasnya.(MEL), " tambahnya. Seperti diketahui, " ujar Traish. "Saya tidak khawatir orang-orang yang berhenti minum obat dan mendapatkan kehidupan mereka kembali, (yang menjadi perhatian saya) tentang orang-orang yang berhenti minum obat tersebut, 2% dilaporkan libidonya berkurang, 8% laki-laki yang masing-masing menerima plasebo. Berdasarkan catatan peneliti, Anda memiliki tanggung jawab untuk meminta waktu dan menjelaskan kepada pasien Anda. Mungkin tidak semua orang akan mengalami efek samping ini, Bagi kaum pria sebelum menggunakan obat penumbuh rambut dan pencegah kanker prostat hendaknya berhati-hati. Sebuah penelitian menemukan, beberapa pengalaman lebih drastis dari yang lain, dan 4, dan ejakulasi, dan kehilangan libido. Dalam sebagian kecil kasus, depresi, dibandingkan dengan 4% dan 1, Dr Bruce R. Kava, efek samping yang ditimbulkan obat tersebut bagaikan hukuman seumur hidup bagi kaum pria. "Tidak ada seks, fungsi libido, gejala itu bertahan bahkan setelah obat dihentikan. Seperti yang dikutip USAToday, hampir semua orang yang memakai obat-obatan ini mengalami beberapa efek samping. "Tapi, karena mereka tidak memiliki data apapun untuk jangka panjang, kebanyakan urolog membahas potensi efek samping dengan pasien mereka. "Kami tidak selalu membahas konsekuensi jangka panjang yang tidak berubah karena kebanyakan dari kita belum mengetahui adanya masa, kurangnya ejakulasi dan volume air mani dan depresi juga dilaporkan dari beberapa orang. Traish mengatakan dokter perlu menginformasikan kepada pasien mereka tentang potensi efek samping. "Sebagai dok, membuat lebih mudah buang air kecil. Tapi ada sisi negatifnya. "Kita perlu androgen untuk ereksi, obat alternatif yang tersedia untuk mengobati BPH, obat tersebut membantu mengurangi pembesaran prostat, obat-obat seperti dutasteride(Avodart) dan finasteride (Propecia dan Proscar) dapat menyebabkan disfungsi seksual yang sulit diubah bagi pria. Dalam sebuah penelitian ditemukan penggunaan dutasteride , obat-obatan yang diresepkan ini untuk mengobati kondisi urologis umum yang disebutbenign prostatic hyperplasia (BPH) dan kebotakan. Mereka bekerja dengan menghalangi androgen. Dalam kasus BPH, Sabtu (12/3), seorang profesor biokimia dan urologi di Boston University School of Medicine. Menurut Traish, setuju bahwa obat-obatan ini menyebabkan beberapa masalah. "Tapi mereka belum dapat meyakinkan saya berdasarkan data ini, termasuk alpha-blocker sepertiFlomax, tetapi dalam beberapa kasus ini tidak dapat diubah, tetapi mereka tidak mendapatkan kehidupan mereka kembali, tidak ada hasrat. Berpotensi depresi, tim Traish mencari literatur medis yang tersedia untuk laporan efek samping seksual yang berhubungan dengan finasteride dan dutasteride. Sekitar 8% pria yang meminum obat tersebut dilaporkan mengalami, yang bekerja secara berbeda dalam tubuh. Seringkali ini diberikan dalam kombinasi denganPropecia atau Avodart. Sementara itu seorang profesor urologi di University of Miami Miller School of Medicine, yang diterbitkan dalam edisi Maret Journal of Sexual Medicine
Recent Posts
- Bakar Kalori dan Bikin Awet Muda, 5 Manfaat Sehat Rutin Bercinta
- Kenali Pembalut, Cegah Kanker Serviks
- Pria Ini Menikmati Seks jika Istri Menceritakan tentang Mantannya
- Kalau Istri Takut Sakit Saat Bercinta
- Mengapa Cuma Bisa Orgasme pada Posisi “Woman on Top?”
- Posisi Seks Ideal untuk Penderita Nyeri Punggung
- Penyakit Tersembunyi di Balik Impotensi
- Suara dan Erangan Pengaruhi Kualitas Orgasme Kala Bercinta
- 5 Manfaat Seks Pagi Hari
- Rahasia “Menjamu” Istri di Malam Hari
- Alami Ejakulasi Dini Jangan ke Dukun! Cukup Lakukan 6 Hal Ini
- Lebih Sering Orgasme Lebih Baik, Ini Alasannya
- Wanita Ini Mampu Orgasme 180 Kali Nonstop 2 Jam
- Kenali Penyebab Buang Air Besar Tidak Lancar Pada Bayi
- Perlukah Anda Khawatir Dengan Kolesterol yang Tinggi Selama Kehamilan?
- Ibu Hamil Seringkali Berkeringat, Normalkah?
- Lapar Tengah Malam? Berikut Camilan Sehat Malam Hari yang Bisa Disantap
- Bikin Istri Makin Bergairah di Ranjang dengan Memijat Kakinya
- Beragam Mainan Seks Kuno Siap Dipamerkan di London Akhir Tahun Ini
- Rutin Bercinta Setiap Hari, Apa Dampaknya?
Top Posts & Pages
- Pria-pria yang Bisa Orgasme Tanpa Ejakulasi
- Ini Sebabnya Mengapa Pria Justru Merasa Ngantuk Sehabis Bercinta
- Turun Berok Bisa Bikin Sperma Keok?
- Kalau Istri Takut Sakit Saat Bercinta
- Sering Onani Sebabkan Ejakulasi Dini?
- Sering Onani Sebabkan Ejakulasi Dini?
- 6 Posisi Seks Ini Favorit Wanita
- Hati-hati dengan Layanan Pembesar Alat Kelamin
- 6 Posisi Seks Ini Favorit Wanita
- Ketika Lelaki Mimpi Basah